Cara Nekad Memikat Wanita
Umur saya sudah mau 60 tahun. Tapi, sampai kini, saya tak tahu bagaimana caranya memikat seorang wanita. Sejak remaja saya senantiasa terlongong-longong, bagaimana seseorang bisa ngobrol akrab, bahkan jalan bersama ke sebuah tempat, hanya dalam hitungan detik -- boongnya.
Membaca berbagai buku dan referensi pun tak membuahkan hasil. Sampai kini, walau tak sesulit dulu, saya memang tak bisa cepat akrab dengan wanita. Bahkan dengan sesama pria. Saya rupanya memang bukan jenis manusia yang cepat akrab dengan sesama. Walau tak bisa dikatakan sebagai penyendiri atau a-sosial.
Lebih dari itu, toh saya bisa menikah juga. Punya isteri. Dan punya dua anak, yang kini sudah menjelang dewasa -- satu sudah bekerja, satunya lagi sedang menyelesaikan kuliah semester akhirnya.
Kok, bisa? Ternyata bisa. Bahkan, sangat bisa. Faktanya, tak hanya saya seorang yang seperti itu. Banyak lelaki gagap dan kikuk di dunia ini mendapatkan jodohnya, dan berhasil membangun rumahtangga yang bahagia. Jauh dari terkaan ketika mereka masih muda.
Setelah saya renungkan, ternyata kuncinya hanya satu: Berserah diri kepada Yang Maha Kuasa, seraya tetap berusaha sebisa mungkin.
Usaha yang dimaksud adalah mencoba mendekati perempuan-perempuan yang saya pikir mau menjadi isteri atau pacar saya. Tetap dengan gagap dan kikuk, sih. Berkali-kali ditolak, bahkan dengan cara ditertawakan, saya hanya mampu menebalkan muka -- karena beberapa di antaranya adalah perempuan yang sampai kini tetap menjadi lingkungan dekat saya. Baik dalam lingkup profesi atau pekerjaan maupun dalam lingkungan pergaulan. Beberapa bahkan nyaris bertemu setiap detik, karena satu kantor.
Sampai, suatu saat, Tuhan mengirimkan bidadariNya untuk saya. Di tengah keletihan saya mencari pasangan, mencari cinta, seorang gadis yang magang di kantor saya menyatakan cintanya. Ya, menyatakan cintanya. Tentunya setelah saya sempat menyambangi rumahnya dua tiga kali, melakukan pendekatan.
Begitulah. Berbekal kepasrahan kepada Tuhan YME, percaya bahwa jodoh saya sudah ditentukanNya, seraya terus mencari, plus nekad dan bertebal muka, akhirnya penantian saya pun berakhir.
Catatan: Foto hanya ilustrasi saja. Saya mencomotnya dari sebuah blog, yang saya kira dia juga mencomotnya dari situs lain. Hehehe...
No comments: